Tidak mungkin dan tidak mungkin
Selalu terngiang dalam otak dan terus
ke bawah menghujam hati dalam.
Sesak dada ketika terbentur oleh
Merasa sepi dalam keramaian
Merasa ramai dalam kesepian
Keriput dahi semakin menggila
Uban rambut yg makin menyubur
Dikala usia masih muda
Tidak pantas memang kupikir untuk
bersanding senyum
Pagi itu di Pasar Setan Gunung Merapi
udara menggigit memasuki dalam batin
yg kosong karena terlalu penuh.
Terlalu penuh oleh masalah sampai
tidak ada yg saya pikir
Semapat terlintas sebuah senyuman yg
malah membuat sakit batin
Mata ini disenangkan oleh indahnya bukit2
Merapi dan monyet2 yg bertengger
dalam pohon, Edelweiss sedikit memberi harapan
Cerah yg baru saja menembus tangisan senandung lirih
pendakian Merapi |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar